Minggu, 27 April 2014

Bencana Ilmu dan mengenal ulama penjahat dan ulama akhirat (4)

Dari kisah Bal’am Bin Ba’ura- seorang yang tadinya ulama besar dan seorang imam dalam agama bagi Bani Israil- kemudian mati su ul khotimah dalam keadaan kafir kepada Allah kemudian mati dalam keadaan melakukan pengkhianatan terhadap Nabi Musa ‘Alaihis Salaam dan pengikutnya,maka ada beberapa pelajaran dan fawa id yang bisa ambil agar kita tidak bernasib seperti dia dan agar kita selalu meminta kepada Allah untuk diberi istiqomah diatas iman dan islam kita dan berakhir kematian kita dengan husnul khotimah.
Adapun pelajaran yang bisa kita simpulkan dari kisah tragis Bal’am Bin Ba’ura  sebagai berikut :
1.     Allah memberi hidayah orang yang dikehendakiNya dan menyesatkan orang yang dikehendaki Nya.
2.     Keilmuan dan kepandaian seseorang tentang ilmu agama bukan jaminan keselamatan semata-mata dari kesesatan tanpa bimbingan dan taufiq dari Allah Ta’ala.
3.     Orang berilmu kemudian sengaja mencampakkan ilmunya kebelakang punggungnya ya’ni ia tinggalkan tanggung jawab pengamalan ilmunya tersebut dengan ditukar hawa nafsu yang dituruti dan menukarnya dengan kelezatan dunia yang rendah adalah penyebab utama orang tersebut menjadi hina dan di kuasai syaithan dengan mudah.
4.     Teman dekat atau lebih khusus lagi istri yang  jahat yang materialistis  bisaberakibat fatal pada agama dan akhlaq suami. Bal’am tadinya kokoh tidak mau menuruti desakan kaumnya agar mendo’akan kehancuran Nabi Musa ‘Alaihis Salam, namun karena makar istrinya yang pura-pura ngambek tidak mau berkhidmah kepadanya akhirnya ia turuti rayuan istri jahat tersebut.
5.     Harta dan wanita adalah dua hal penyebab fitnah terbesar  bagi keteguhan iman dan islam seseorang hatta terhadap seorang ‘alim besar sekalipun.
6.     Melakukan kekejian berupa perzinaan yang dilakukan secara terang-terangan salah satu sebab yang memudahkan turunnya adzab Allah yang dahsyat.
7.     Kaum muslimin akan senantiasa memperoleh kemenangan dan kemuliaan dan dilindungi oleh Allah selagi mereka senantiasa menjaga ketaqwaan kepadanya dan mentaati perintah Nabi Nya .
8.     Bencana ataupun adzab pedih yang menimpa kaum muslimin bisa terangkat dengan berhenti melakukan kedurhakaan atau kema’siyatan kemudian segera di ganti dengan taubat,istigfar kepada Allah dengan sebenar-benarnya,kemudian bersegera didalam melaksanakan kebajikan-kebajikan.
9.     Selalu diperlukan pelopor yang berani karena Allah untuk menghentikan kemunkaran yang sedang melanda kaum muslimin agar kaum muslimin dari kehancuran dengan sebab kemungkaran yang masih dilakukan.Simaklah kembali cerita tentang akibat pengkhianatan Bal’am itu,bagaimana kemudian ada seorang laki-laki masih kerabat Nabi Musa mengambil inisiatip dengan mengeksekusi mati pasangan muda-mudi yang habis berzina terang-terangan itu,sehingga dengannya berhentilah adzab Allah tersebut.
10.            Ilmu atau karomah khusus yang diberikan pada  seorang ‘alim menjadi bumerang kehancuran bagi drinya sendiri di dunia dan akhirat bila digunakan untuk mendapatkan kesenangan dunia dan digunakan untuk mendhalimi saudaranya sendiri sesama ‘alim bahkan digunakan untuk kehancuran kepada manusia yang paling ‘alim yaitu para Nabi ‘Alaihumussalaam.
11.            Permisalan yang pantas dan pas bagi orang ‘alim agama tetapi kemudian ilmunya dijual murah atau ditukar  dengan materi dunia,dan selalu menuruti hawa nafsunya adalah seperti seekor anjing yang selalu  menjulurkan lidahnya,dikasih lidahnya terjulur ,tidak dikasihpun lidahnya terjulur.Artinya ‘alim penjahat ini sangat ambisi  sekali memperoleh materi dunia dengan segala cara dan hatinya tak ada yang terpikir kecuali dunia –dan dunia,maka itulah anjing terjulur lidahnya.Bahasa jawanya ‘’ASU MELED’’.
12.            Tahdzir atau cercaan dengan ungkapan yang paling buruk sekalipun terhadap orang yang pantas dicerca dengannya adalah perkara masyru’.
13.            Orang berilmu agama kemudian mengamalkannya dengan sungguh-sungguh dinaikkan derajatnya oleh Allah setinggi-tingginya.Sedangkan orang berilmu agama akan tetapi ilmunya dibuang begitu saja kebelakang punggungnya,ya’ni tidak diamalkan dalam kehidupannya maka Allah hinakan dia sehina-hinanya didunia dan akhirat. Lihatlah betapa ngerinya nashib yang didapatkan Bal’am ,di dunia ia diadzab dengan lidahnya yang terjulur keluar sampai kedadanya dan di akhirat pasti diadzab neraka karena ia mati dalam keadaan kafir kepada Allah Ta’ala. Kita memohon keselamatan kepada Allah dari bencana dunia dan akhirat yang bakal menimpa kita aamin-aamin ya Robbal ‘aalamiin.
14.            Karomah –karomah berupa kekhususan –kekhususan berupa do’a yang selalu mustajab,atau pekara –perkara yang menyelisihi adat atau keumuman yang biasa menimpa orang banyak dalam istilah lain ‘’khowariqul ‘adat’’ itu memang benar adanya dimiliki oleh para kekasih-kekasih Allah atau para Wali-Wali Allah .
15.            Dibacakannya atau dibawakannya kisah ulama yang jahat atau menjadi penjahat ini supaya manusia mengambil pelajaran.Kalau mau mengambil pelajaran maka ia akan mengerti,kalau sudah mengerti maka ia akan berusaha keras agar jangan terjatuh atau mengalami nasib yang sama dengan si Bal’m Bin Ba’ura yang ada dalam kisah tersebut,

والله اعلم باالصواب.وصلّى الله على نبيّنا محمد وعلى آله وصحبه والحمد لله ربّ العالمين.

Bersambung insya Allah.     


Sabtu, 05 April 2014

Bencana Ilmu dan Mengenal Ulama penjahat dan Ulama akhirat.

                           Bencana ilmu dan mengenal ulama penjahat dan ulama akhirat (3 ).
  Pada edisi ketiga ini aku tampilkan kembali ayat Alquran  dari surat Al a’rof  ayat 175- 176 berikut tafsirnya yang memberitahukan tentang contoh kasus ulama  assuu  atau ulama penjahat tersebut.
  Allah berfirman :
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ (175) وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ  :176
Artinya : ‘’ Dan bacakanlah wahai Muhammad kepada mereka berita tentang orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya kemudian ia melepaskannya dan di ikuti oleh syaithan sampai tergoda sehingga jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.(175).
Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami angkat derajatnya dengan ayat-ayat itu tetapi dia cenderung kepada dunia dan menuruti keinginan hawa nafsunya ,maka perumpamaan nya seperti anjing jika kamu menghalaunya, anjing tersebut menjulurkan lidahnya,dan jika kamu membiarkan nya ia menjulurkan lidahnya juga.Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakaan ayat-ayat Kami,maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka  berfikir.( 176 ).

Penjelasan  atau  tafsir ayat-ayat ini:
Di dalam ayat ini  Allah memerintahkan NabiNya Muhammad    صلّى  الله عليه وسلّم    untuk membacakan kisah ulama dahulu  dari Bani Israil pada zaman Nabi Musa ‘Alayhis Salam yang diberi ilmu oleh Allah berupa ‘’ ISIM AL AKBAR atau ISIM AL A’DHOM’’ dimana kalau lafadz isim ini atau  kalimat ini di bacakan dalam do’anya maka doa’nya pasti dijamin terkabul oleh Allah. Orang ‘alim ini bernama Bal’am  Bin Ba’ura ,riwayat lain bernama Bal’am bin Ba’ir,seperti yang saya uraikan pada tulisanku edisi kedua itu.
Dalam riwayat Abdullah Bin Umar Radliallahu ‘Anhuma bahwa yang dimaksud orang yang diberi ilmu oleh Allah berupa ilmu syari’at  dari para Nabi atau ummat terdahulu ,kemudian mengetahui tentang Kenabian,tanda-tanda dan mu’jizatnya, tutur bahasanya fashih dan memiliki ilmu tentang ajaran-ajaran Allah yang lurus dalam Kitab –Kitab yang datang sebelum di utusnya Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi Wasallam -Dia adalah seorang laki-laki  yang bernama Umayyah Bin Abi Asholt.Namun semua  itu tidak bermanfa’at sedikit pun bagi dirinya karena dia lebih memilih kekufuran dari pada iman kepada Nabi Muhammad Shallahu ‘Alayhi Wasallam.Bahkan orang ini malah membela,memuji-muji kaum musyrikin Mekkah dengan pembelaan membabi buta dan menangisi serta menyesali dengan penyesalan yang hebat terhadap kaum musyrikin yang mati terbunuh dalam peristiwa perang Badar kubro itu. قبه الله وجهه ولعنه  آمين  . ini berarti Umayyah Bin Abi Shalt diberi ilmu oleh Allah namun malah membuangnya ,lebih memilih menuruti hawa nafsunya,bergabung dengan kaum musyrikin didalam memusuhi dan memerangi Rasulullah  Shallallahu ‘alayhi Wasallam,ilmu agamanya ia tukar dengan duniai yang rendah sehingga hatinya sama sekali tidak merasa lapang dengan kedatangan  Islam maka akhirnya ia berada dalam kesesatan dan kehancuran dan dan ia termasuk golongan bersama orang-orang yang berada dalam kesesatan.
Demikian pula nasib yang menimpa seorang yang tadinya ‘alim minal ‘ulama yang bernama Bal’am Bin Ba’uura tersebut yang telah aku sebutkan salah satunya kisahnya itu.Dia diberi ayat-ayat Allah berupa Al ismul A’dhom atau Al ismul  Akbar yang dengannya segala do’a yang ia panjatkan pasti dikabulkan oleh Allah ,namun dia pergunakan karomah Allah tersebut justru untuk mendo’akan kejelekan kepada Nabi Musa dan para tentara atau sahabatnya.Dia tergoda oleh materi dunia berupa suap dan hadiah –hadiah menggiurkan  yang diberikan oleh  kaum jabbarin –kaum yang sangat durhaka kepada Allah pendukungnya- agar ia sudi mendo’akan kehancuran Nabi Musa dan tentaranya yang dianggap akan menjajah dan mengajaknya masuk islam.
Pada awalnya Imam Bal’am ini tetap teguh kokoh pendirian tidak mau memanjatkan do’a kehancuran untuk Nabi Musa karena dia tahu itu akan sangat berbahaya bagi kehidupan dirinya dunia dan akhiratnya.Ia bahkan sempat mengingatkan kaum Jabbarin ini bahwa mustahil Nabi Musa dan kaum mu minin yang bersamanya akan mempan di do’akan dengan kehancuran dan kebinasaan karena Beliau seorang Nabiyyulllah yang bersamanya para Malaikat dan kaum mu minin yang berada di tengah-tengah Nabi Musa ‘Alahis Salam ini.Namun rayuan ,godaan dan iming-iming duniawi berupa harta benda dari kaumnya dan desakan terus menerus sampai kaumnya yang durhaka ini ber ilhah-meng iba –iba- kepadanya , dan tidak cukup dengan itu,istri Bal’am pun di lobbinya dirayunya agar ia  dengan segala cara menggoda,sehingga  suaminya -Imam Bal’am- ini luluh hatinya  mau melakukan hal tersebut.Di dalam riwayat kisah ini bahkan si istri Bal’am diantara caranya agar Bal’am sang suami mau melakukannya,maka ia pura tidak mau berbakti melayani suaminya tersebut.
Akhirnya terfitnalah Bal ‘am ,hilanglah segala keteguhan hati dan kekuatan ilmu yang dimilikinya itu.Ia turuti kemauan istri dan kaumnya,mulailah ia nekad melancarkan do’a keramatnya dengan menggunakan Ismul A’dhom itu,ia salah gunakan.Dan ternyata hasilnya bukan kehancuran Nabi Musa ‘Alayhissalaam dan pengikutnya dan kebaikan Bal’am dan kaumnya ,namun yang terjadi sebaliknya,kehancuranlah yang mengenai Bal’am dan kaum nya yang jabbarin tersebut. Sesaat setelah Bal’am memanjatkan do’a kejelekan itu,terjulurlah lidah Bal’am keluar dari mulutnya sampai terjulur jatuh kedadanya.Bal’am makin menggila ,ia tambah nekad ,ia telah merasa hancur dunia dan akhiratnya,ia pun ingin binasa  bersama-sama.Dia kemudian mengeluarkan ilmu agamanya lagi untuk tujuan kejahatan. Ia buka rahasia lagi bahwa agar Nabi Musa ‘Alayhis Salam dan tentaranya darikaum muminin hancur,keluarkan seluruh gadis-gadis yang cantik –cantik jelita,persolek mereka dan bawakan barang dagangan  bersamanya kemudian suruh keluar berjalan gemulai depan pasukan Nabi Musa ‘Alayhis Salam,dan jangan sampai menolak ajakan senang-senang atau zina kalau pengikut Nabi Musa ‘Alayhis Salam menginginkan nya.Bal’am dengan ilmu dari Allah ini yaqin kalau sampai ini terjadi ya’ni perzinaan terjadi terang-terangan di tengah kaum pasti kaum tersebut dibinasakan oleh Allah.
Fatwa keji Bal’am inipun segera dilaksanakan oleh raja dan kaum nya yang Jabbarin ini.Dan terjadilah apa yang terjadi berupa kekejian dan kengerian yang menimpa pada sebagian kaum Nabi Musa ‘Alayhissalam –yang telah aku nukilkan terdahulu itu-akibat pengkhianatan seorang Bal’am seorang Imam dan Ulama besar namun kemudian menjadi ulama yang Assuu-ulama penjahat,pengikut hawa nafsu,dan ulama penghamba dunia.Dia pun menerima hukuman yang setimpal yang mengerikan pula akibat pengkhianatan nya kepada Allah,kepada Nabi Musa ‘alayhis Salam serta kaum mu minin pengikut setia Beliau ‘Alayhissalam.lidahnya terjulur keluar seperti anjing,bahkan keluar sampai terkulai ke atas dadanya,iapun  nekad sujud kepada syaitan ketika jatuh dari keledainya dan akhir kehidupannya sangat tragis ia mati dalam keadaan kafir kepada Allah mati dalam keadaan sujud kepada syaitan, ia lebih jelek keadaannya dari himar tunggangannya karena ketika himar tunggangannya itu terjatuh  justru sujud kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. نسأل الله السلامة والعافية من ذالك
Asyaikh Abdurrahman Assa’di di dalam menafsirkan ayat ini antara lain  mengatakan bahwa ayat ini disamping menghabarkan kisah oknum ulama tertentu- seperti yang sudah aku uraikan tentang ulah oknum  ‘ulama Bal’am itu-juga kata Syaikh pengertiannya dimungkinkan mencakup kepada setiap oknum yang telah Allah karunia ilmu agama kemudian ia campakkan ,ia buang ilmu yang telah di ketahuinya tersebut.
Berikut kami tampilkan tafsir lengkap dua ayat di atas menurut penafsiran Al imam Almufassir Asyaikh Abdurrahman Assa’di dalam kitab tafsir beliau ‘’Tafsir Karimir Rohman’’ tentang ayat in  { وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ * وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ * سَاءَ مَثَلا الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَأَنْفُسَهُمْ كَانُوا يَظْلِمُونَ
يقول تعالى لنبيه صلى الله عليه وسلم: { وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا } [ ص 309 ] أي: علمناه كتاب اللّه، فصار العالم الكبير والحبر النحرير.
{ فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ } أي: انسلخ من الاتصاف الحقيقي بالعلم بآيات اللّه، فإن العلم بذلك، يصير صاحبه متصفا بمكارم الأخلاق ومحاسن الأعمال، ويرقى إلى أعلى الدرجات وأرفع المقامات، فترك هذا كتاب اللّه وراء ظهره، ونبذ الأخلاق التي يأمر بها الكتاب، وخلعها كما يخلع اللباس.
فلما انسلخ منها أتبعه الشيطان، أي: تسلط عليه حين خرج من الحصن الحصين، وصار إلى أسفل سافلين، فأزه إلى المعاصي أزا.
{ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ } بعد أن كان من الراشدين المرشدين.
وهذا لأن اللّه تعالى خذله ووكله إلى نفسه، فلهذا قال تعالى: { وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا } بأن نوفقه للعمل بها، فيرتفع في الدنيا والآخرة، فيتحصن من أعدائه.
{ وَلَكِنَّهُ } فعل ما يقتضي الخذلان، فَأَخْلَدَ إِلَى الأرْضِ، أي: إلى الشهوات السفلية، والمقاصد الدنيوية. { وَاتَّبَعَ هَوَاهُ } وترك طاعة مولاه، { فَمَثَلُهُ } في شدة حرصه على الدنيا وانقطاع قلبه إليها، { كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ } أي: لا يزال لاهثا في كل حال، وهذا لا يزال حريصا، حرصا قاطعا قلبه، لا يسد فاقته شيء من الدنيا.
{ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا } بعد أن ساقها اللّه إليهم، فلم ينقادوا لها، بل كذبوا بها وردوها، لهوانهم على اللّه، واتباعهم لأهوائهم، بغير هدى من اللّه.
{ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ } في ضرب الأمثال، وفي العبر والآيات، فإذا تفكروا علموا، وإذا علموا عملوا.
Arti atau terjemahannya dalam bahasa Indonesianya kurang lebih demikian :
يقول تعالى لنبيه صلى الله عليه وسلم: { وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا } [ ص 309 ] أي: علمناه كتاب اللّه، فصار العالم الكبير والحبر النحرير
 Bacakanlah kepada mereka wahai Muhammad tentang berita seseorang telah diberi pengetahuan tentang Kitabullah sehingga dia menjadi seorang ulama besardan cerdik cendekia.
{ فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ } أي: انسلخ من الاتصاف الحقيقي بالعلم بآيات اللّه، فإن العلم بذلك، يصير صاحبه متصفا بمكارم الأخلاق ومحاسن الأعمال، ويرقى إلى أعلى الدرجات وأرفع المقامات.
‘’ maka tatkala ia melepaskan ilmu tersebut ya’ni melepaskan hakikat kandungan ilmu tentang ayat=ayat Allah dimana dengan ilmu tersebut menjadikan seseorang berakhlaq mulia dan beramal banyak kebajikan,terangkat derajat dan kedudukannya,

فترك هذا كتاب اللّه وراء ظهره، ونبذ الأخلاق التي يأمر بها الكتاب، وخلعها كما يخلع اللباس.
فلما انسلخ منها أتبعه الشيطان، أي: تسلط عليه حين خرج من الحصن الحصين، وصار إلى أسفل سافلين، فأزه إلى المعاصي أزا.
Namun ia malah membuang ilmunya itu kebelakang punggungnya dan ia tidak berakhlak mulia seperti yang di perintahkan oleh Alkitab ini, ketika ia membuang ilmunya itu maka ia di kuasai syaithan dan lepas dari benteng yang kokoh dan terjatulah kederajat yang paling rendah dan ia dihasung untuk selalu berbuat kema’shiyatan.

{ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ } بعد أن كان من الراشدين المرشدين
Dan dia akhirnya dalam keadaan tersesat atau binasa setelah sebelumnya berada di dalam golongan orang yang terbimbing dan membimbing orang lain di dalam kebenaran.
وهذا لأن اللّه تعالى خذله ووكله إلى نفسه، فلهذا قال تعالى: { وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا } بأن نوفقه للعمل بها، فيرتفع في الدنيا والآخرة، فيتحصن من أعدائه.
‘’Ini terjadi karena Allah telah menghinakannya dan menyerahkan kemampuan/urusan nya kepada orang itu sendiri,oleh karenanya Allah berfirman ‘’kalau Kami menghendaki niscaya Kami mengangkat derajatnya dengan ilmu tersebut ya’ni kami membimbingnya untuk mengerjakan amal di atas ilmu kemudian mengangkat kedudukannya di dunia dan di akhirat dan melindunginya dari ancaman musuh-musuhnya.
 { وَلَكِنَّهُ } فعل ما يقتضي الخذلان، فَأَخْلَدَ إِلَى الأرْضِ، أي: إلى الشهوات السفلية، والمقاصد الدنيوية. { وَاتَّبَعَ هَوَاهُ } وترك طاعة مولاه، { فَمَثَلُهُ } في شدة حرصه على الدنيا وانقطاع قلبه إليها، { كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ } أي: لا يزال لاهثا في كل حال، وهذا لا يزال حريصا، حرصا قاطعا قلبه، لا يسد فاقته شيء من الدنيا.
Akan tetapi dia melakukan perbuatan yang menyebabkan kehinaan bagi dirinya sendiri ,ia cenderung memilih nafsu yang rendah dan maksud-maksud duniawiyah,tidak ta’at kepada pemilik/pelindungnya ya’ni  Allah,maka perumpamaan dia didalam tamaknya kepada dunia dan ketergantungan hatinya kepadanya  seperti seekor anjing yang selalu menjulurkan lidahnya dalam setiap keadaan,selalu tamak dan tertuju hatinya ,tidak tertutup sedikitpun hatinya dari keinginan dunia.
ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا } بعد أن ساقها اللّه إليهم، فلم ينقادوا لها، بل كذبوا بها وردوها، لهوانهم على اللّه، واتباعهم لأهوائهم، بغير هدى من اللّه.
Itulah permisalan kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami setelah Allah karuniakan kepadanya ayat-ayat atau ilmu tersebut tetapi mereka tidak terbimbing dengannya bahkan mereka mendustakan dan menolaknya  karena  mereka meremehkan Allah dan mengikuti hawa nafsu yang tidak terbimbing di atas petunjuk Allah.

{ فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ } في ضرب الأمثال، وفي العبر والآيات، فإذا تفكروا علموا، وإذا علموا عملوا.
‘’Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berfikir di dalam memahami permisalan,pelajaran-pelajaran dan ayat-ayat Allah.Apabila mereka mau berfikir niscaya mereka akan mengetahui,apabila mengetahui niscaya akan mengamalkan apa yang telah diketahuinya...sekian penukilanku tentang penafsiran ayat yersebut dari tafsir Assa’di. Wallahu a’lam bishowaab.selesai Alhamdulillah tulisan edisi 3.
اللهمّ تقبّل منّا إنّك سميع الدعاء وتب عليّ إنّك أنت توّاب الرحيم.وأخر دعوانا أن الحمد لله ربّ العالمين.

Bersambung ...insya Allah.





Minggu, 30 Maret 2014

Bencana ilmu dan mengenal ulama penjahat dan ulama akhirat ( 2 ).

  Dan berikut ini kami bawakan satu contoh kisah seorang Ulama Assuu atau ulama penjahat yang bernama Bal'am bin Baa'uuro yang hidup pada masa Nabi Musa 'Alayhissalaam.Kisah nyata ini kami nukil dari Kitab Tafsir Athobari karya monumental Al Imaam Almufassir IIbnu Jarir Athobari Rohimahullahu Ta'ala ketika Beliau membawakan tafsir ayat 175-176 dari surat Al 'arof itu.Dilain kesempatan Insya Allah nanti kami bawakan lengkap teks kedua ayat tersebut beserta nukilan tafsirnya  dan faidah -faidah dari ayat tersebut.Sekarang ana fokus pada kisah nyata seorang 'alim yang kemudian menjadi jahat dan kafir.
 
  Al imam Ibnu Jarir Athobari berkata dengan membawakan lengkap sanad kisah ini pada riwayat no:15422 -disana banyak riwayat dan yang aku nukil adalah riwayat no ini.
Dahulu tatkala Nabi Musa 'Alayhis Salaam berada di daerah Bani Kan'an yaitu satu wilayah di Negeri Syam, ada seorang Ulama yang bernama Bal' am bin Baa['uura ,dalam riwayat lain ia bernama Bal'am bin Baa'ir tinggal  di desa Bali'ah salah satu  daerah di Al balqoo.Imam Bal'am ini diberi karomah oleh Allah yaitu ia diberi ''ISMUL A'DHOOM'' yaitu lafadz atau kalimat khusus yang kalau dibaca oleh Imam Bal'am ini didalam do'anya pasti di kabul oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

  Ketika Musa 'Alayhissalaam dan kaumnya -Banu Israil- sampai kedaerah tersebut ya'ni daerah yang di tempati Bal'am dan masyarakatnya,Kaum Bal'am menghadap kepadanya dan mengadu'' wahai Bal'am sesungguhnya Musa dan kaumnya mulai memasuki wilayah kami ,mereka hendak mengusir kemudian menguasai daerah kami sehingga kami nanti tidak memiliki tempat tinggal lagi,maka hendaknya engkau berdo'a kepada Allah agar Allah menghancurkan mereka,karena engkau memiliki do'a yang mustajab.Bal'am menjawab'' Waylakum ( celaka kalian )NabiyyullAh Musa 'Alayhissalaam  di tengah-tengah mereka itu ada para Malaikat dan orang-orang yang beriman,bagaimana mungkin berangkat mendo'akan kejelekan buat mereka aku mengetahui dari Allah apa yang kalian tidak mengetahuinya''. Kaumnya menjawab'' kami nanti tidak memiliki tempat tinggal lagi-(ya'ni kalau sampai Nabi Musa 'Alayhis Salaam memasuki kampung mereka,karena memang dalam riwayat lain kaum Bal'am tersebut adalah kaum Jabbariin yaitu kaum yang hatinya keras membatu meentang Allah-).Kaumnya terus menerus mendesak Bal'am ,merayunya, merunduk-merunduk memohon kepadanya agar sudi berdo'a kepada Allah untuk kehancuran Nabi Musa 'Alayhis Salam dan tentara  Banu Israil.Dalam riwayat lain masih di kitab ini,Bal'am disuap dan juga di beri hadiah-hadiah agar hatinya luluh sehingga termakanlah Bal'am oleh fitnah kaumnya tersebut.

  Bal'am pun segera menaiki himarnya berjalan hendak mendaki gunung yang bernama gunung
Husban,untuk memantau Nabi Musa 'Alayhi Salaam dan pasukannya dari ketinggian gunung tersebut.Baru berjalan beberapa saat tiba-tiba Himarnya menderum,Bal'am pun mencambuknya sampai si Himar kepayahan lalu bangkit lagi,baru berjalan sebentar tiba -tiba himarnya menderum kembali,Bal'am pun kembali mencambuknya sampai Himar kepayahan,lalu Himar bangkit lagi meneruskan pendakian,namun baru sebentar berjalan Himar pun menderum turun lagi,di cambuk lagi sampai Himar kepayahan kemudian bangkit dan dengan idzin Allah Himar dapat berbicara kepada Bal'am menghabarkan apa yang sesungguhnya sedang terjadi -sebagai alasan kepada Bal'am kenapa Himar berulangkali menderum-.Berkatalah Himar kepada Bal'am'' Hai Bal'am celakalah kamu, hendak kemana kamu pergi? tidakkah kamu melihat ada para Malaikat didepan wajahku selalu memalingkan wajahku? apakah kamu tetap mau pergi meneruskan perjalanan mendo'akan kehancuran Nabi Musa 'Alayhis Salaam dan kaum mu minin yang bersamanya?...Namun Bal'am tetap mencambuknya sehingga Allah melapangkan jalan bagi Himar untuk sampai puncuk gunung karena tindakan Bal'am kepada Himarnya tersebut.

  Tatkala sudah berada di puncak gunung Bal 'am langsung bisa melihat dan mengawasi Nabi Musa 'Alayhis Salam dan pasukan nya,kemudian Bal'am mulai menggunakan Ilmunya -ya'ni Ismul A'dhom yang diberikan oleh Allah kepadanya- untuk dipakai mendo'akan kebinasaan kepada Nabi Musa 'Alayhis Salaam dan mendo'akan kebaikan kepada kaum Jabbarin pengikut Bal'am.Namun setiap Bal'am mendoakan kejelekan kepada Nabi Musa'Alayhis Salaam dan tentaranya maka lisan Bal'am malah selalu keliru justru do'a kebinasaan tersebut tertuju kepada kaumnya sendiri,sebaliknya setiap Bal'am mendo'akan keselamatan/kebaikan untuk  kaumnya justru lisannya berbalik mendo'akan kebaikan untuk Nabi Musa 'Alayhis Salaam dan kaumnya.

 Kaum pengikut Bal'am protes" Hai Bal'am apa yang kamu lakukan,tidakkah kamu sadar? kenapa kamu justru mendo'akan kebaikan untuk Musa dan tentaranya dan malahan kamu mendo'akan kejelekan buat kami?''. Bal'am menjawab ''ini adalah kejadian diluar kemampuanku ,Allah lah yang  mampu mengubah keadaan menjadi demikian''.Lidah Bal'am kemudian terjulur keluar sehingga sampai kedadanya.Bal'am berkata '' sekarang telah binasalah dunia dan akhiratku,yang tersisa sekarang adalah aku akan membikin tipu daya dan pengkhianatan untuk kalian.Percantiklah wanita -wanita atau putri gadis-gadis kalian,sertakan barang dagangan bersamanya untuk mereka jual ,lepaskanlah ketengah-tengah tentara Musa dan  jangan sampai menolak kalau diantara anggota pasukan Musa menginginkan dirinya -ya'ni ingin menzinahinya- kalau satu saja dari anggota tentara Musa tersebut menzinainya maka itu cukup untuk datangnya kehancuran mereka !''. Maka kaum Jabbarin pengikut Bal'am ini melaksanakan fatwa Bal'am ini.

  Tatkalaa para gadis yang sudah dipercantik itu mulai masuk menyebar ke tengah-tengah pasukan Nabi Musa 'alayhis Salam, ada di antaranya seorang gadis paling cantik dan hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahui kecantkannya- saking cantiknya gadis tersebut-  berasal dari keturunan Kan'aniyyin putri pimpinan atau raja kaum nya Bal'am,gadis ini bernama Kasbaa Binti Shuur melintas diantara di depan seorang tentara Musa 'Alayhis Salam bernama Zamary Bin Syaluum putra salah seorang pembesar Bani Israil kaum Nabi Musa 'Alayhis Salam ini,dan merupakan  penghulu keturunan Syam'un Bin Ya'qub Bin Ishaq Bin Ibrohim 'Alayhimus Salam.Pemuda Zamary ini melihatnya dan terpesona dengan kecantikannya .Dia segera meraih tangan si gadis cantik tersebut dan membawanya kehadapan Nabi Musa 'Alayhis Salam,seraya berkata'' wahai Nabi Musa sesungguhnya aku yaqin engkau akan mengatakan ( kepadaku ) bahwa gadis ini adalah haram bagimu-ya'ni haram atau terlarang bagi si pemuda karena memang bukan istri atau mahromnya-.Nabi Musa 'Alayhis Salam menjawab '' benar ,haram gadis ini bagimu jangan dekati dia!''.Si Zamary pemuda ini balas menjawab ''aku tidak mematuhimi dalam perkara ini !''.

  Kemudian Zamary bin Syaluum membawa Kasbaa Binti Shuur gadis paling cantik ini kedalam kubahnya kemudian ia mensetubuhi alias menzinainya.Dengan sebab ini Allah kirimkan wabah penyakit Tho'un menyebar ganas ke tengah-tengah pasukan Bani Israil kaum  Nabi Musa 'Alayhis Salam tersebut.

  Adalah seorang laki-laki yang berbadan kekar dan sangat kuat yang dipercaya memegang komando atau urusannya Nabi Musa 'Alayhis Salam bernama Funhash Bin Al'iizaar Bin Harun.Ia sedang tidak berada di tempat kejadian perkara ketika terjadi peristiwa kekejian luarbiasa yang sengaja di lakukan oleh Zamary Bin Syaluum tersebut.Sementara wabah Tho'uun dengan sangat cepat menyebar membinasakan  ribuan pasukan Nabi Musa 'Alayhis Salam.Sampailah kabar kekejian si Zamary ini ke telinga Finhash Bin Al 'Iizaar. Ia segera bangkit membawa tombak kecil terbuat semuanya dari besi dan segera menggerebek masuk ke kubah dimana Zamary Bin Syaluum dan pasangan zina nya Kasbaa binti Shuur berada .Didapatinya keduanya sedang tertidur.Funhash  ini segera menumpuk dua pasangan pezina ini disusun terus langsung di tusuk dengan tombak besi tersebut langsung diangkat kearah langit- ya'ni keatas- hanya bersandar pada satu tangan saja dan tombaknya yang tertancap kedalam nya dua pezina tadi di angkat sejajar dengan dagu Funhash Bin Al 'iizaar ini. Seraya berkata ''Ya Allah inilah hukuman yang kami lakukan terhadap orang yang berma'shiyat kepada Mu !''. Kemudian terangkatlah bencana wabah tho'un tadi.

  Mulailah di hitung jumlah korban tewas dikalangan tentara Bani Israil akibat hantaman wabah Tho'uun ini yang dmulai sejak perzinaan keji yang dilakukan Zamari Bin Syaluum dan Kasbaa Binti Shuur,ternyata tidak lebih dari satu jam telah tewas sejumlah 70 ribu anggota pasukan Nabi Musa 'Alayhis Salam dan paling sedikitnya dalam riwayat lain jjumlah korban tewas sampai angka 20 ribu pasukan dalam waktu satu jam di sianghari .Wabah baru terhenti setelah Funhash berhasil meng eksekusi kedua pasangan mesum tersebut.
 
  Oleh karena kaum Bani Isroil memberikan hadiah kepada anak-anak / keturunan Funhash Bin Al 'iizaar Bin Harun ini dagu,tangan,daging bagian pinggir perut dari setiap hewan sembelihan -misal  Qurban atau yang lain nya- diberikan kepada mereka untuk mengenang jasa Funhash yang berhasil membunuh pasangan pezina di atas dengan cara di tumpuk lalu di tusuk dengan tombak kecil dari besi ,di angkat tombaknya sampai dagu,ckup dengan satu tangan yang di sandarkan siku tangannya ke lambungnya. Mereka juga menghadiahi anak -anak Funhash ini dengan seekor anak lembu dari harta mereka sendiri.

 Dan kisah Bal'am Bin Ba'ura inilah yang Allah maksudkan dalam  ayat yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shalllahu 'Alayhi Wasallam yaitu ayat 175-176 dari Surat Al 'aroof yang berbunyi:

 واتل عليهم نبأ الذي آبيناه  آياتنا فانسلخ منها فأتبعه الشيطان فكان  من الغاوين.

Dan ayat selanjutnya.Semoga bermanfaat dan tetap dikarunia oleh Allah keikhlasan dalam upayaku yang kecil ini.Aku berharap ada kritikan dan tashih dari pembaca apabila di dapati kesalahan dalam penulisan atau penerjemahan dari teks aslinya baik  itu kesalahan karena tidak sengaja ataupun kesalahan karena kejahilanku.Wallahu Almusta'aan Wa'alayhit Tiklaan..Bersambung Insya Allah.



Selasa, 25 Maret 2014

Bencana Ilmu dan Mengenal ulama penjahat dan Ulama Akhirat( 1 ).

 Bencana ilmu atau dalam bahasa Arabnya di sebut dengan - آفات العلم - adalah mempelajari ilmu Agama Islam ini yang di niatkan bukan untukn mendapatkan ridho Allah semata atau ikhlas karena Nya semata,tetapi ia belajardalam rangka supaya mendapat kedudukan dan pangkat di dunia , untuk gagaha-gagahan di hadapan para ulama lain, menipu orang-orang awam,serta berniat agar manusia tunduk dan patuh memuliakan nya.Dengan sebab niat-niat semacam ini akhirnya ilmu yang dia pelajari itu menjadi bencana bagi kehidupan dia di dunia dan di akhirat.

Sedangkan Ulama Penjahat atau dalam bahasa Arabnya Ulama Assuu  ( علماء السوء ) seorang yang berilmu agama luas dan tinggi namun ilmunya tersebut di pergunakan untuk tujuan kesenangan duniawi dan agar mendapat kedudukan disisi orang -orang yang memiliki kedudukan dunia.Contoh kongkret Ulama model seperti ini nampak kasat mata didepan kehidupan kita.misalnya ia dipandang berilmu tapi menjadikan sesuatu yang jelas -jelas haram menjadi halal bagi nya.sesutu jelas jelas bentuk kesyirikan menjadi hala biasa bahkan di anggap sebagai kebudayaa lokal yang perlu di lestarikan.Ini semua ia lakukan dalam rangka kepentingan -kepentingan atau ambisi duniawi dan mendapat keridhoan orang banyak.Karena ia berfikir kalau tidak melakukan demikian ia tidak bakalan dapat duit banyak atau tidak dapat pengikut dst...dst..
 
Rosulullah - صلّى الله عليه وسلّم - telah memperingatkan dengan keras bahkan mengancam dengan balasan siksa api neraka bahkan mencium bau syurgapun tidak bagi siapa yang mempelajari ilmu kemudian mendapatkan nya untuk tujuan -tujuan tersebut di atas.Beliau- صلّى الله عليه وسلّم - bersabda :

من تعلّم علما  مما يبتغى به وجه الله عزّ وجلّ لا يتعلّمه  إلاّ ليصيب به عرضا من الدنيا  لم يجد عرف الجنّة يوم القيامة.
  ( حديث صحيح رواه أحمد وأبو داود).
Artinya: Barangsiapa mempelajari Ilmu Agama yang seharusnya ia niatkan mengharapkan bisa bertemu dengan wajah Allah semata ,namun ia ternyata mempelajarinya dengan niat untuk mendapatkan kemewahan duniawi maka niscaya ia tidak akan mendapatkan baunya syurga pada hari kiamat nanti .( Hadist shahih Riwayat Imam Ahmad ,Abu Dawud dan Ibnu Majah).

 Dalam Hadist yang lain Rasulullahu - صلّى الله عليه وسلّم - juga bersabda:

(من تعلّم العلم ليباهي به العلماء أو يماري به السفهاء أو يصرف به وجوه النّاس إليه فهو في النّار (رواه الترمذي

Artinya : Barangsiapa mempelajari Ilmu Agama islam ini dengan tujuan untuk membanggakan diri dihadapan para Ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh atau bertujuan agar wajah manusia berpaling memperhatikan nya maka orang tersebut tempat kembalinya di dalam api neraka di Akhirat nanti.( Hadits Riwayat Imam Attirmidzy ).

Bukan berarti seorang ulama dilarang untuk meni'mati hal -hal yang boleh dalam kehidupan nya di dunia ini  namun hendaknya ia bisa sederhana dan menyedikitkan dari segala bentuk kemewahan duniawi walaupun dia mampu melakukan atau mendapatkan nya..

  Jadi kesimpulan nya : Barangsiapa mendapati seorang yang berilmu agama ini namun dia mempunyai niatan -niatan buruk seperti yang di gambarkan Nabi kita Muhammad - محمّد صلّى الله عليه وسلّم - dalam dua hadist tersebut diatas maka ketahuilah dan waspadalah bahwa dia itu Ulama Assuu- atau ulama penjahat atau lebih halusnya lagi Ulama Bajingan.Wallahu a'lam Bishowaab. Bersambung Insya Allah....

BENCANA ILMU DAN MENGENAL ULAMA PENJAHAT DAN ULAMA AKHIRAT.

Dengan menyebut nama Allah,Sholawat dan Salam semoga tetap tercurahkan untuk Nabi Muhammad Shallahu 'Alayhi Wasallam,keluarganya.para sahabatnya, dan orang -orang yang mengikuti jalan hidup Beliau dengan baik sampai datangnya Hari Kiamat nanti.

  Pembaca yang budiman.
Dengan memohon taufiq dari Allah pertolonganYa insya Allah aku mau menulis untuk aku sampaikan kepada para pembaca dan sebagai bahan nasehat dan introspeksi diriku yang lemah ini,tentang perkara -perkara yang berkaitan dengan upaya -upaya untuk perbaikan jiwa kita dalam istilah syar'inya tazkiyatunnufuus,atau bisa juga di sebut upaya -upaya untuk pelembutan jiwa kita yang kita rasakan masih keras dan kotor ini yang di istilahkan dengan tarqiiqul quluub atau roqo iqul qulub.
  Sebagai sumber rujukan utama penulisanku ini adalah salah satu kitab yang sangat bagus berjudul ''MUKHTASHOR MINHAJUL QOSHIDIIN'' karya ulama besar salaf bernama Al imaam Najmuddin Ahmad Bin Abdurrahman Bin Qudamah AlMaqdisi Rahimahullah.Dan sungguh kitab yang mulia ini telah dibacakan atau di ajarkan kepada kami sampai tammat/khatam oleh Syaikhuna Wa Ustadzuna Alfadhil Al ustadz Ja'far Umar Thalib Hafidhohullah Ta'ala,Beliau adalah Pengasuh Pondok Pesantren Ihya Assunnah Kaliurang Degolan Yogyakarta sekaligus Panglima Laskar jihad Ahlus Sunnah Wal jama'ah di Indonesia.Aku dulu menyelesaikan belajar kitab ini dengan Syaikhuna Hafidhohullah tersebut sampai selesai Alhamdulillah ketika aku dulu dan teman-temanku-seperti Dzulqornain Makassar,Ali Ishmah Medan,Abdul Mu'thi Medan, Muhammad Afifuddin Gresik Jawa timur, Mushthofa Buthon Sulawesi,Kholid Sambudi lampung,Ahmad Hamdani Kebumen ,Abdurrahman Lombok,Abu Ahmad Grenjeng Solo dan masih banyak lainnya yang mereka merupakan santri pertama kali tadribud du'at asuhan Asyaikh ja'far itu-pada tahun 1994.Dan Alhamdulillah mantan-mantan temanku tersebut dengan fadhlun minallah wan ni'mah kemudian  barokah da'wah salafiyyah Ustadzunaa alkabir Ja'far Umar Thalib...mereka kini semua menjadi Addu'aatu Kibar lidda'watis salafiyyah fy Biladinaa Indunisiyya wa lahum ma'ahid wa marookiz al'ilmu wamuhibbii him katsiriin.Sedangkan aku ,aku terima taqdir Allah kepadaku sebagai guru  ngaji Alqur an saja atau pengampu tahfidhul Qur an,ngawasi anak-anak menghafal Alqur an walau aku sendiri bukan haafidz min huffadzil Qur an atau Qori min Qurrooi Alqur an.Alhamdu Lillaah Allady Bini'matihi Tatimmus Sholihaat.

  Mungkin ini sebagai Al muqoddimah dulu wahai para pembaca yang simpati kepadaku insya Allah.Harapanku tentu tulisan ini mudah-mudahan di terima oleh Robbku Allah Jalla Wa 'Alaa sebagai amal shalih yang ikhlash untuk mengharap ridho Nya semata dan di jadikan sebagai timbangan amal kebaikanku kelak di Yaumil Hisaab Yaumu Laa yanfa'u Maalun Walaa Banuun Illaa Man AtaLLaaha Biqolbin Saliim,kemudian untuk muhasabah diriku,nasehat buat anak-anak dan istriku dan kaum muslimin umumnya.WALLAHU WALIYYUT TAUFIQ WAL QOODIR 'ALAYHI WALLAHU A'LAM BISHOWAAB. Selanjutnya aku ajak untuk membaca materi tulisan dengan judul tersebut di atas itu. Bersambung insya Allah...

Minggu, 02 Maret 2014

التحذير من مخالفة السنّة



بسم الله الرحمن الرحيم.
الحمد لله ربّ العالمين.والعاقبة للمتّقين.ولا عدوان إلاّ على الظالمين.والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين,سيّدنا محمّد.
وعلى آله واصحابه أجمعين.ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أمّابعد :
Saudara-saudaraku semua karena Allah,inilah tulisanku selanjutnya masih berkaitan dengan pembahasan mas’alah Assunnah Annabawiyah.Dan edisi kali ini aku beri judul dengan:
‘’AKIBAT BURUK MENENTANG ASSUNNAH ANNABAWIYYAH’’
Pada tulisan yang telah lalu aku telah menyampaikan fadhilah-fadhilah bagi siapa saja yang mau mengamalkan Sunnah Nabi berdasarkan keterangan dari Alqur an dan Alhadist Nabi صلّى الله عليه   وسلّمMaka sekarang aku dengan meminta Pertolongan dan Taufiq dari AllahTa’ala akan menyebutkan bahaya atau akibat buruk yang akan diperoleh bagi siapa saja yang secara sengaja menentang,melecehkan ,menghinakan dan sebagainya terhadap Sunnah atau ajaran Nabi Muhammad  صلّى الله عليه وسلّم .Adapun akibat-akibat yang di maksud adalah sebagai berikut:
1.                  Ditimpa fitnah di dalam hatinya dan siksaan di dunia berupa hukuman mati,dera,penjara dan  sejenisnya.Allah berfirman:فليحذر الذين يخالفون عن أمره أن تصيبهم فتنة او يصيبهم عذاب أليم (النور:63).   Artinya:
maka hendaknya orang –orang yang menyelisihi perintah Rasul takut akan ditimpa fitnah/cobaan atau ditimpa adzab yang pedih[annur:63].

Imam Ahmad  رحمه الله menjelaskan fitnah dalam ayat tersebut maksudnya adalah kekufuran,ya’ni orang yang sengaja meninggalkan Sunnah Nabi maka dihatinya itu ada sikap kekufuran kepada Allah Ta’ala.Allah berfirman "  ألفتة أشدّ من القتل’’. .[fitnah/kekufuran kepada Allahi itu lebih besar kerusakannya daripada pembunuhan ].

Imam Ibnu katsir رحمه الله تعالى   menafsirkan  ayat 63 dari  surat Annur di atas sebagai berikut: ‘’ Hendaklah takut siapa saja yang menyelisihi syariat Rasul secara lahir maupun bathin untuk tertimpa fitnah dalam hatinya baik berupa kekafiran, kemunafikan atau bid’ah atau tertimpa adzab yang pedih di dunia dengan dihukum mati atau dihukum had atau dipenjara atau sejenisnya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/319).
2.                  Dibiarkan dalam kesesatannya di dunia dan dimasukkan kedalam api neraka jahannam,kita mohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah dari kesesatan dan adzab neraka jahannam.Allah berfirman dalam surat Annisa ayat 115: 
.ومن يشااقق الرسول  من بعدما تبيّن له الهدى ويبّبع يبيل غير المؤمنين نولّه ما تولى ونصله جهنّم وسآءت مصيرا(النساء:151)
Artinya:Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan mu’min Kami[Allah] biarkan Ia leluasa dalam kesesatan yang telah ia ilih sendiri untuk dirinya itu dan Kami masukkan ia kedalam neraka Jahannam,dan Neraka jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali [Annisa;115]
3.         Menggugurkan pahala amalan-amalan shalih yang telah di kerjakan..Allah berfirman dalam surat Alhujurat ayat: 2
 يا أيها الذين آمنوا لا ترفعوا أصواتكم فوق صوت النبي ولا تجهروا له بالقول كجهر بعضكم أن تحبط أعمالكم وأنتم لا تشعرون
Artinya:Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi,dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu dengan suara suara sebagian yang lain supaya tidak hapus pahala amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.[Alhujurat :2].

    Ibnul Qayyim menjelaskan ayat ini: “Allah memperingatkan kaum mukminin dari gugurnya  amal-amal mereka dengan sebab mereka mengeraskan suara kepada Rasul sebagaimana kerasnya suara mereka kepada sebagian yang lain. Padahal amalan ini bukan merupakan kemurtadan bahkan sekedar maksiat, akan tetapi ia dapat menggugurkan amalan dan pelakunya tidak menyadari. Lalu bagaimana dengan yang mendahulukan ucapan, petunjuk, dan jalan seseorang di atas ucapan, petunjuk dan jalan Nabi?! Bukankah yang demikian telah menggugurkan amalannya sedang dia tidak merasa?” (Kitabush Shalah, 65, Al Wabilush Shayyib, 24 dan Ta’dhimus Sunnah,[ 22-23].
4.      Tidak diakui sebagai Ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhis salaam.Karena Rasulullahu Shallahu‘alayhi wasallam bersabda  : من رغب عن سنّتي فليس منّي  
     Artinya:Barang siapa membenci Sunnahku[ajaranku] makaia bukan termasuk golonganku.[Hadist Sahih riwayat Imam Muslim].                                                          
Maksud bukan dari golonganku artinya dia termasuk orang kafir jika ia berpaling dari Sunnah Nabi, tidak meyakini Sunnah itu sesuai dengan nyatanya. Tapi jika ia meninggalkannya karena menggampangkannya maka ia tidak di atas tuntunan Nabi. (Lihat Syarh Shahih Muslim, Al Imam An Nawawi: 9/179 dan Nashihati Linnisa’ hal. 37).
Itulah beberapa ancaman hukuman berupa akibat akibat buruk yang akan menimpa para penentang dan peleceh dan penghina ajaran –ajaran /sunnah Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam.Dan yang dimaksud para penentang Assunnah adalah mereka yang dengan sombong dan penuh arogan menolak Asunnah Annabawiyyah yang sahih dan setelah nampak jelas kebenaran sunnah tersebut di hadapan dia ,tetapi dia malah berpaling mendahulukan hawa nafsunya yang rendah  dan mendehalukan perasaan dan pikiran serta dugaan –dugaan yang sangat lemah di hadapan dalil-adalil Assunnah yang  sudah jelas tadi.Wallahul Musta’aan Wa’alayhi Attiklaan[Hanya Allahlah yang dimintai pertolongan dan hanya kepada Nya saja kita berserah diri].
Ancaman keras dan hukuman Allah bagi para penentang Assunnah terkadang langsung ditimpakan kepada pelakunya di dunia secara langsung tidak menunggu lama sampai orang tersebut mati atau menemui kehidupan akhirat.Di bawah ini aku nukilkan riwayat –riwayat yang masyhur dan terpercaya dari Salafuna Asshalih,yang yang telah aku baca dari kitab-kitab hadist dan aqidah dan sebagian aku ambil dari tulisan saudaraku fillah seorang da’I ilaLLAh alumni Universitas Almadinah yang sekarang tinggal di daerah asalku tinggal,yaitu provinsi Jawa Tengah Indonesia Raya sebagai penguat dari apa yang telah aku kaji dan muthola’ah tersebut..
‘“Dari Abdulah bin Abbas, dari Nabi bahwa beliau bersabda: ‘Jangan kalian datang istri kepada kalian (dari safar) di malam hari.’ Kemudian di suatu saat Nabi datang dari safar maka tiba-tiba dua orang pergi mendatangi istri mereka (di malam hari) maka keduanya mendapati istri mereka sudah bersama laki-laki lain. (Sunan Ad Darimi, 1/118)
Didapatinya istri mereka bersama laki-laki lain adalah hukuman bagi mereka dimana mereka melanggar larangan Nabi untuk mendatangi istri mereka di malam hari sepulangnya dari safar, kecuali jika sebelumnya mereka sudah terlebih dahulu memberi tahu bahwa mereka akan datang di malam itu maka yang demikian diperbolehkan sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9/240, 242)
Salamah bin Al Akwa’ berkata: “Bahwa seseorang makan dengan tangan kiri di hadapan Rasulullah maka Rasulullah menegurnya: ‘Makanlah dengan tangan kananmu.’ Ia menjawab: ‘Saya tidak bisa.’ Maka Nabi katakan: ‘Semoga kamu tidak bisa. Tidaklah menghalangi dia kecuali sombong.’ Akhirnya ia tidak dapat mengangkat tangannya ke mulutnya.” (Shahih, HR Muslim).
Abdurrahman bin Harmalah mengisahkan, seseorang datang kepada Said bin Al Musayyib megucapkan salam perpisahan untuk haji atau umrah, lalu Said mengatakan kepadanya: “Jangan kamu pergi hingga kamu shalat dulu karena Rasulullah bersabda: ‘Tidaklah ada yang keluar dari masjid setelah adzan kecuali seorang munafik, kecuali seorang yang terdorong keluar karena kebutuhannya dan ingin kembali ke masjid.’ Kemudian orang itu menjawab: “Sesungguhnya teman-temanku berada di Harrah,” lalu keluarlah dia dari masjid, maka Said terus terbayang-bayang mengingatnya sampai beliau dikhabari bahwa orang tersebut jatuh dari kendaraannya dan patah pahanya. (Sunan Ad Darimi 1/119, Ta’dhimus Sunnah hal. 31, Miftahul Jannah hal.134)
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail At Taimi mengatakan, dirinya membaca pada sebagian kisah-kisah bahwa sebagian ahlul bid’ah ketika mendengar sabda Nabi:
“Jika salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka janganlah ia celupkan tangannya ke bejana sebelum mencucinya terlebih dahulu karena sesungguhnya ia tidak tahu di mana tangannya barmalam.” (Shahih, HR Al Bukhari dan Muslim)
Maka ahlul bid’ah tersebut mengatakan dengan nada mengejek: “Saya tahu di mana tanganku bermalam, tanganku bermalam di kasur.” Lalu paginya dia bangun dari tidurnya dalam keadaan tangannya sudah masuk ke dalam duburnya sampai ke lengannya.
At Taimy lalu berkata: “Maka berhati-hatilah seseorang untuk menganggap remeh Sunnah dan sesuatu yang bersifat mengikut perintah agama. Lihatlah bagaimana akibat jeleknya menyampaikan kepadanya.”
Al Qadhi Abu Tayyib menceritakan kejadian yang ia alami, katanya: “Kami berada di sebuah majlis kajian di masjid Al Manshur. Datanglah seorang pemuda dari daerah Khurasan, ia bertanya tentang masalah musharat lalu dia minta dalilnya sehingga disebutkan dalilnya dari hadits Abu Hurairah yang menjelaskan masalah itu. Dia -orang itu bermadzhab Hanafi – mengatakan: ‘Abu Hurairah tidak bisa diterima haditsnya…’ Maka belum sampai ia tuntaskan ucapannya tiba-tiba jatuh seekor ular besar dari atap masjid sehingga orang-orang loncat karenanya dan pemuda itu lari darinya. Ular itupun terus mengikutinya. Ada orang mengatakan: ‘Taubatlah engkau! Taubatlah engkau!’ Kemudian dia mengatakan ‘Saya bertaubat.’ Maka pergilah ular itu dan tidak terlihat lagi bekasnya.” Adz Dzahabi berkata bahwa sanad kisah ini adalah para imam.
Itulah beberapa kejadian nyata -insya Allah- dan bukan cerita fiktif yang diada-adakan, tetapi cerita-cerita yang diriwayatkan dengan sanad. Tentu yang demikian menjadi pelajaran buat kita karena bukan hal yang mustahil kejadian di atas terjadi di masa kita sebagaimana terjadi di masa dulu manakala ada seseorang yang menghina Sunnah Nabi. Ancaman ini telah ditetapkan di dalam Al Qur’an sebagaimana firman-Nya:
Sesungguhnya orang yang mencelamu, dialah yang terputus.” (Al Kautsar: 3)
Yakni terputus dari segala kebaikan (Taisir Al Karimirrahman: 935)
Ibnu Katsir menjelaskan: “yang mencelamu artinya yang membencimu wahai Muhammad, dan yang membenci apa yang engkau bawa dari petunjuk dan kebenaran serta bukti yang nyata. Dan yang terang dialah yang akan terputus, yang hina, dan tidak akan dikenang namanya (dengan baik).
Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang mencelamu adalah musuh-musuhmu. Dan ini mencakup siapa saja yang memiliki sifat itu baik yang disebut atau yang lain.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/598)
Jadi apa yang telah Allah ancamkan sangat mungkin terjadi pada individu atau kelompok pada masyarakat kita jika Allah tidak memberi rahmat-Nya. Bahkan bagi seseorang yang mengagungkan Sunnah-Sunnah Nabi lalu ia perhatikan perilaku manusia dalam mensikapinya dengan sikap negatif, dia akan mendapatkan kebenaran firman Allah di atas di mana ia akan melihat tidak sedikit orang –orang tertimpa mushibah akibat menghinakan Sunnah tersebut’’.
Para pembaca sekalian yang aku cintai semua karena Allah,para Ustadz ,para santri,ikhwan wa akhowatu fillah semua hafidhohumullah ajma’in,kiranya ini yang bisa aku sumbangkan dalam tulisanku yang mudah-mudahan di beri manfa’at dan di berkahi oleh Allah Ta’alaa Tuhan kita Robb semesta ‘alam.Ya Allah Ya ghofuur,ya Tawwaab aku mohon Ampunan selalu atas segala dosa dan kesalahanku,dan aku mohon ampunan untuk kedua orang tuaku yang  yang telah mendahulu aku meninggal dunia menghadap Mu Ya Allah Ya Tuhanku,Semoga tulisanku ini Engkau terima sebagai amal shalih yang ikhlash untuk berharap bertemu, melihat WajahMu yang Mulia di syurga Mu di akhirat nanti,Ya Allah mudahkanlah aku dan para saudaraku para pembaca risalah ini untuk dijauhkan dari ancaman dan hukuman akibat kelalaian dan kebodohan dalam menjalankan Sunnah Nabi Mu,dan mudahkanlah kami dalam mempelajari Sunnah dan mengamalkan nya  أنك سميع قريب مجيب الدعوات وأنت الولي  والقادر علي ذالك  .Aamin Yaa Mujiibassaa iliin.
Selesai penulisan ini dengan pertolongan Allah semata Malam ahad 15 Rajab 1434 H./ 18 Mei 2013.WalhamduLillah Awwalan Wa akhiron.
الفقير إلى عفو  ربّه.
(أبو عبّاس عبد الله فقيه).